Nasruddin meminjam periuk kepada tetangganya. Seminggu kemudian, dia mengembalikanannya dengan menyertakan juga periuk kecil disampingnya. Tetangganya heran dan bertanya mengenai periuk kecilitu. "Periukmu sedang hamil waktu kupinjam. Dua hari kemudian dia melahirkan bayinya dengan selamat".
Tetangganya menerimanya dengan senang hati. Nasruddin pun pulang. Beberapa hari kemudian, Nasruddin meminjam periuk itu lagi. Setelah sebualan lewat, Nasruddin belum juga mengembalikan periuk itu. Karena gusar, sipemilik periuk datang kerumah Nasruddin meminta periuknya.
"Oh, sungguh sebuah malapetaka. Takdir telah menentukan bahwa periukmu meninggal di rumahku. Dan sekarang telah kumakamkan."
Tetangganya menjadi marah, "Ayo kembalikan periukku. Jangan berlagak bodoh. Mana ada periuk bisa meninggal dunia!"
"Beranak saja bisa, tentu periuk bisa juga meninggal dunia," kata Nasruddin.
Nah lho...
Kita memiliki banyak ketakutan, hanya berserah diri dan takut ke pada Allah semata yang bisa menghalau kebimbangan.
Showing posts with label hamil. Show all posts
Showing posts with label hamil. Show all posts
Tuesday, November 11, 2008
Subscribe to:
Posts (Atom)
Kebahagian bukan ditentukan oleh waktu dan tempat
Seorang cendikiawan berkebangsaan Inggris, "adalah memungkinkan bagimu-apabila engkau ditahan didalam dalam sebuah penjara-untuk tetap ...
-
Macet adalah hal yang biasa dalam perjalanan menuju tempat kerja. "Kalau tidak macet pasti itu hari sabtu atau lebaran", itulah Ja...
-
Keindahan adalah namanya, kebaikan adalah pakaiannya, dan kenikmatan adalah makanannya. Manusia pertama kali dapat merasakan kebahagian adal...
-
Alhamdulillah, hari ini ana kembali bisa mendengarkan ceramah Islam di kantor. Memang kesempatan mendengarkan ceramah sering tergoda dengan ...