Friday, November 14, 2008

"Kalah Kliring"

Sebuah bank swasta Rabu kemaren mengalami "kalah kliring", ini membuat para pejabat terkait kelimpungan dan pusing tujuh keliling.
Bagaimana kalau kita kalah kliring di Yaumul Hisab hari dimana semua amal dan dosa kita diperhitungkan? Sudahkah cukup simpanan amal kita, memadaikah deposito pahala kita, bila dibandingkan dengan kredit dosa yang kita lakukan setiap hari?
Di Yaumul Hisab sekecil apapun amal yang kita lakukan pasti tercatat dalam sistem Allah, dan pasti akan dibalas dengan kebaikan juga. Setiap dosa yang kita lakukan juga tertata rapi dalam catatan Allah dan tidak ada satupun yang luput dari pembalasan.

7. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya.
8. dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya pula. (Al-Zalzalah:7-8)


Orang yang kalah kliring di Yaumul Hisab (amal baik lebih sedikit dibandingkan dengan amal buruk) maka pasti mendapatkan Neraka dengan segala fasilitas siksaannya. Nauzubillahi min Zalik Kita selalu berdoa dan beramal agar terhindar dari kalah kliring di Yaumul Hisab, sebagai mana doa yang sering kita panjatkan kepada Allah SWT.

Ya Tuhanku, berilah kami kebaikan didunia dan kebaikan di akhirat, dan jauhkanlah kami dari siksa api neraka. Amiin Ya Arhamarrahimiin.

Menolak Cinta Allah?, sebuah refleksi

Macet adalah hal yang biasa dalam perjalanan menuju tempat kerja. "Kalau tidak macet pasti itu hari sabtu atau lebaran", itulah Jakarta yang identik dengan kemacetan. Kita terkadang menikmati kemacetan itu, pada saat lain kita gusar dan kesal dengan kemacetan karena diburu waktu untuk memenuhi janji. Itu juga biasa malahan sudah menjadi kebiasaan.
Suatu kali seorang teman berceloteh, "akh sepanjang perjalanan menuju tempat kerja, pernahkah antum berbagi cinta?'. "Maksudnya apa akh?', tanya saya sedikit menyelidik, jangan-jangan teman ini mulai selingkuh. "Berbagi cinta dengan pengemis, pedagang asongan dan penyapu jalan". Sambil istigfar timbul perasaan bersalah dan malu karena telah berprasangka jelek kepada teman ini.

Memang seharusnya kita berbagi cinta untuk mendapatkan cinta Allah SWT. Mereka yang mungkin tidak beruntung secara ekonomi seperti pengemis pasti tidak menjadikan mengemis sebagai propfesi. Karena pada kodratnya manusia itu memiliki keinginan yang kuat untuk berusaha dan menjaga harga diri. Kita mungkin pernah melihat dan membaca ada pengemis yang diorganisir sebagai profesi. Namun disinilah keimanan kita diuji. Bisakah kita dengan ikhlas dan rasa cinta terhadap makhluk ciptaan Allah? Bukankah niat merupakan urusan mereka dengan Khaliknya. Kita memberi karena kita mencitai makhluk Allah yang kurang beruntung, kita memberi untuk merebut cinta Allah. Munkinkah kita menolak cinta Allah? itu adalah suatu hal yang naif, kita sangat berharap mendapatkan cinta Allah SWT bukankah Rasululullah SAW telah mengingatkan kita :

"Cintailah yang ada dibumi, maka Yang dilangit akan mencintaimu"(Hadis)





Tuesday, November 11, 2008

Nasruddin Hoja, Kapitalisme ala periuk beranak

Nasruddin meminjam periuk kepada tetangganya. Seminggu kemudian, dia mengembalikanannya dengan menyertakan juga periuk kecil disampingnya. Tetangganya heran dan bertanya mengenai periuk kecilitu. "Periukmu sedang hamil waktu kupinjam. Dua hari kemudian dia melahirkan bayinya dengan selamat".
Tetangganya menerimanya dengan senang hati. Nasruddin pun pulang. Beberapa hari kemudian, Nasruddin meminjam periuk itu lagi. Setelah sebualan lewat, Nasruddin belum juga mengembalikan periuk itu. Karena gusar, sipemilik periuk datang kerumah Nasruddin meminta periuknya.
"Oh, sungguh sebuah malapetaka. Takdir telah menentukan bahwa periukmu meninggal di rumahku. Dan sekarang telah kumakamkan."
Tetangganya menjadi marah, "Ayo kembalikan periukku. Jangan berlagak bodoh. Mana ada periuk bisa meninggal dunia!"
"Beranak saja bisa, tentu periuk bisa juga meninggal dunia," kata Nasruddin.

Nah lho...

Kebahagian bukan ditentukan oleh waktu dan tempat

Seorang cendikiawan berkebangsaan Inggris, "adalah memungkinkan bagimu-apabila engkau ditahan didalam dalam sebuah penjara-untuk tetap ...