Wednesday, December 20, 2006

KUATNYA SEBONGKAH HARAPAN

Dahulu, ada seorang pengusaha yang cukup berhasil di kota ini. Ketika sang suami jatuh sakit, satu per satu pabrik mereka dijual. Harta mereka terkuras untuk berbagai biaya pengobatan. Hingga mereka harus pindah ke pinggiran kota dan membuka rumah makan sederhana. Sang suami pun telah tiada. Beberapa tahun kemudian, rumah makan itu pun harus berganti rupa menjadi warung makan yang lebih kecil
sebelah pasar. Setelah lama tak mendengar kabarnya, kini setiap malam tampak sang istri dibantu oleh anak dan menantunya menggelar tikar berjualan lesehan di alun-alun
kota. Cucunya sudah beberapa. Orang-orang pun masih mengenal masa lalunya yang berkelimpahan. Namun, ia tak kehilangan senyumnya yang tegar saat meladeni para pembeli. Wahai ibu, bagaimana kau sedemikian kuat?

"Harapan nak! Jangan kehilangan harapan. Bukankah seorang guru dunia pernah berujar, karena harapanlah seorang ibu menyusui anaknya. Karena harapanlah kita menanam pohon meski kita tahu kita tak kan sempat memetik buahnya yang ranum bertahun-tahun kemudian. Sekali kau kehilangan harapan, kau kehilangan seluruh kekuatanmu untuk menghadapi dunia".

Friday, December 8, 2006

Miskin Setelah Berkuasa

“Bantulah saya jika berada di jalan yang benar, dan perbaiki jika berada di jalan yang salah. Kebenaran adalah kepercayaan; kesalahan adalah pengkhianatan.” (Dari Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq)

Kita kenangkan pada hari Isra’ Mi’raj seorang bapak. Seorang saudagar yang langsung percaya ketika mendengar kabar perjalanan Nabi dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa kemudian ke Sidratul Muntaha, kemudian balik lagi, dalam waktu hanya sekejap, di malam hari. Seorang yang secara khusus diminta Rasulullah SAW menemaninya berhijrah ke Madinah. Seorang yang ketika masuk Islam punya 40.000 dirham, belum lagi uang yang sedang beredar dalam perdagangan. Aset yang menjadikannya konglomerat papan atas di Jazirah Arab. Tapi tinggal 5.000 dirham ketika berhijrah, susut karena penggunaan untuk perjuangan agama. Seorang yang jika ada yang memujinya selalu tampak sedih: “Ya Allah, Engkau lebih tahu diriku daripada aku sendiri, sedangkan aku mengetahui diri sendiri lebih dari yang diketahui orang-orang itu. Ampunilah dosa-dosaku yang tidak mereka tahu, dan jangan buat aku bertanggung jawab atas puji-pujian mereka itu.”

Subhanallah, dialah Sahabat Rasulullah SAW, Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a., yang dipilih secara aklamasi oleh kaum muslimin sebagai pemimpin umat, Khulafaurrasyidin yang pertama. Berikut pidato pertamanya setelah diangkat jadi Khalifah :

“….. Kebenaran adalah suatu kepercayaan; kesalahan adalah suatu pengkhianatan. Orang yang lemah diantara kalian akan menjadi kuat bersama saya, sampai kebenaran terbukti. Orang yang kuat diantara kalian akan menjadi lemah bersama saya, sampai saya ambil dari dia hak orang yang lemah. Patuhilah saya selama saya mematuhi Allah dan Rasul. Jika saya tidak mematuhi allah dan Rasul, jangan patuh kepada saya.”

Ketika merasa ajalnya hampir tiba, Abu Bakar Ash-Shiddiq menanyakan kepada pegawai Baitul Mal jumlah tunjangan yang sudah diambilnya. Setelah direken, pegawai itu menjawab: 6.000. dirham. Itu untuk dua setengeh tahun masa kekhalifahan. Abu Bakar Ash-Shiddiq lalu menyuruh tanah miliknya dijual, dan seluruh hasilnya diserahkan kepada Baitul Mal.

Abu Bakar Ash-Shiddiq wafat sehabis Shalat Magrib, Senin 8 Jumadil Akhir 13H (23 Agustus 634), dalam usia 63 tahun. Seorang saudagar kaya, yang memiliki 40.000 dirham tunai ketika memeluk Islam, tapi menjadi miskin sewaktu wafat sebagai khalifah pertama dalam Islam. Keluarga-keluarga kita, di Tanah Air, bertambah makmur jika salah satu anggotanya menduduki jabatan kekuasaan.

Wednesday, November 22, 2006

Berbuat Baik Dapat Melapangkan Hati

Keindahan adalah namanya, kebaikan adalah pakaiannya, dan kenikmatan adalah makanannya. Manusia pertama kali dapat merasakan kebahagian adalah mereka yang memiliki keberuntungan semacam itu. Mereka dapat memetik buahnya dengan segera didalam jiwa, akhlak dan batin mereka. Dengan demikian, mereka akan mendapatkan kelapangan, ketenangan dan ketentraman hati.

Apabila engkau diliputi oleh perasaan gelisah atau tertimpa kesedihan, maka berbuat baiklah kepada orang lain. Dengan demikian, engkau akan menemukan kemudahan dan mendapatkan kedamaian. santunilah orang fakir, tolonglah orang teraniaya, bebaskanlah orang yang menderita, beri makanlah orang yang lapar, jenguklah orang sakit dan tolonglah orang yang kena musibah, maka engkau akan merasakan bahwa kebahagian dan keberuntungan selalu menyertaimu dari depan maupun belakang.

Perbuatan baik itu bagaikan minyak misik yang bermanfaat bagi pembawa, penjual dan pembelinya. Kebiasaan berbuat baik itu bagaikan obat mujarab yang tersimpat di apotik. ia akan selalu memakmurkan hati mereka dengan kebaikan pula.

Menebarkan senyum kepada orang-orang miskin yang berakhlak adalah sedekah jariah yang sangat berharga nilainya, "Bila engkau hendak bertemu dengan saudaramu, maka temuilah dia dengan wajah berseri-seri." Sesungguhnya wajah cemberut itu menebarkan peperangan yang dahsat kepada orang lain. Kedahsatannya tidak ada yang mengetahui, kecuali Allah Yang Maha Mengetahui alam gaib.

Pemberian air minum dari tangan orang yang zalim kepada seekor anjing liar dapat menyebabkan dirinya masuk ke dalam surga yang luasnya seluas langit dan bumi. Sebab, Pemilik pahala adalah Allah Yang Maha Pengampun, Maha Pemberi, Maha Pemurah. Allah adalah Tuhan Yang mencintai kebaikan, Mahakaya dan Maha Terpuji.

Wahai orang-orang yang diancam oleh himpitan kesengsaraan, kecemasan dan ketakutan, marilah kita menuju taman kebaikan. Sibukkanlah diri kalian dengan berbuat baik kepada orang lain; baik dengan suatu pemberian, penghormatan, penghiburan, dan pertolongan. Dengan demikian, kalian akan mendapatkan kebahagian berupa makanan yang beraneka warna dan ras. "Padahal tidak ada seorang pun memberika suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya, tetapi(dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridhaan Allah Yang Mahatinggi. Dan Kelak dia benar-benar mendapatkan kepuasan." (QS. Al-Lail:19-21)

Thursday, November 16, 2006

Renungkan dan Bersyukurlah

Pernahkah kita mengingat-ingat nikmat yang telah Allah berikan kepada kita? Sebab tanpa disadari nikmat-nikmat itu telah mengelilingmu dari atas kepala sampai kan. "Dan jika menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghitungnya."(QS. Ibrahim :34).
Kenikmatan itu berupa kesehatan badan, keamanan tempat tinggal,banyaknya makanan,pakaian, udara dan air. Engkau menguasai dunia tapi engkau tidak merasakannya. Engkau memiliki kehidupan tapi engkau tidak mengetahuinya. Engkau memiliki dua mata, lisan, dua bibir, dua tangan dan dua kaki. "Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan." (Ar-Rahman : 13).

apakah masalahnya akan menjadi mudah, bila engkau berjalan diatas dua telapak kaki, sedangkan kedua telapak kakimu telah diamputasi? Apakan engkau akan bersandar diatas kedua betismu, sedangkan kedua betismu telah dipotong? Apakah semudah itu engkau menidurkan kedua matamu, sedangkan rasa sakit telah mengelilingi waktu-waktu tidurmu yang banyak? apakah semudah itu engkau dapat memenuhi perutmu dengan makanan makanan yang lezat dan minuman yang dingin, tetapi didalamny terdapat kotoran yang mengeruhkannya dan menimbulkan penyakit serta penderitaan? Pikirkanlah tentang pendengaranmu yang sehat dari ketulian. Renungkanlah tentang penglihatanmu yang selamat dari kebutaan. Perhatikanlah kulitmu yang terhindar dari penyakit lepra atau kusta. Lihatlah akalmu, Allah telah menganugrahkan kenikmatan dengan kehadirannya serta menjauhkannya dari penyakit gila dan pikun.

Sesungguhnya engkau memiliki kenikmatan yang melimpah dan sempurna dalam dirimu sendiri. akan tetapi, engkau tidak menyadarinya. Engkau hidup dalam kegelisahan, kebimbangan, kesedihan dan ketertekanan. engkau cemas mengalami kerugian harta, padahal engkau memiliki kunci kebahagian dan lampu-lampu peneran yang memancarkan kebaikan dan kenikmatan. Berpikir dan bersyukurlah.

Kebahagian bukan ditentukan oleh waktu dan tempat

Seorang cendikiawan berkebangsaan Inggris, "adalah memungkinkan bagimu-apabila engkau ditahan didalam dalam sebuah penjara-untuk tetap ...